Jumat, 02 Desember 2016

Strukturalisme




Secara sederhana strukturalisme dapat diartikan sebagai aliran dalam filsafat manusia yang menempatkan struktur atau sistem bahasa dan budaya sebagai kekuatan-kekuatan yang menentukan perilaku dan bahkan kesadaran manusia. Sangat berbeda dengan eksistensialisme, pandangan strukturalis meyakini bahwa manusia pada dasarnya merupakan makhluk yang tidak bebas, yang terstruktur oleh sistem bahasa dan budayanya. Tidak ada perilaku, pola pikir, dan kesadaran manusia yang bersifat individual dan unik, yang bebas dari sistem bahasa dan budaya yang mengungkungnya. Bahasa dan budaya dimana kita tinggal menentukan segala-galanya dan kita mau tidak mau tunduk kepadanya.
Dalam arti ini, maka aliran ini secara tegas menolak humanism, menolak pandangan tentang kebebasan, dan keluhuran manusia. Strukturalismepun tidak mengakui adanya “ego”, “aku” (individu), atau “kesadaran”. Aliran in berpandangan bahwa “aku” atau manusia bukanlah pusat realitas. Makna dan keberadaan manusia pada dasarnya tidak tergantung pada diri manusia itu sendiri, melainkan pada kedudukan dan fungsinya dalam sistem, persis sama seperti makna dan keberadaan hurup atau kata (istilah) dalam sistem bahasa tertentu., atau persis sama dengan pion-pion catur dalam sistem permainan catur. Ada aturan main yang menyebabkan manusia sadar atau tidak sadar, harus mematuhi aturan-aturan dalam sistem tersebut.  



Daftar Pustaka: Abidin Zainal, 2014. Filsafat Manusia (Memahami Manuisa Melalui Filsafat). Bandung: Rosdakarya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar