Rabu, 21 Desember 2016

Pedagang Kaki Lima (PKL)



Pedagang Kaki Lima (PKL)
Pedagang kaki lima atau PKL adalah para pekerja di sektor informal yang banayk ditemui diperkotaan. Pkl sering menempati tempat yang tidak permanen dan tersebar hamper disetiap trotoar atau ruang-ruang “terbuka” yang bersifat umum. Penampilannya tampak dalam bentuk sarana dagangan yang sederhana dan umumnya masih bercirikan tradisional. Secara definitive, pedagang kaki lima adalah pedagang yang menggunakan bahu jalan atau trotoar sebagai tempat untuk berdagang (Dwiyanti, 2005:33). Penyebutan pedagang kaki lima adalah penyebutan penjaja dagangan yang menggnakna gerobak. Istilah itu sering ditafsirkan karena jumlah kaki pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah dua kaki pedagang, dan tiga kaki gerobak. Perkembangan PKL sering disebut juga sebagai pedagang jalanan pada umumnya.
Istilah kaki lima berasal dari amsa penjajahan colonial Belanda. Peraturan pemerintah Belanda pada waktu itu menetapkan bahwa setiap jalan raya yang dibangun hendaknya menyediakan sarana untuk pejalan kaki. Lebar luas untuk pejalan ada lima kaki atau sekitar satu setengah meter. Ada lima berasal dari bahasa Inggris “feet” yang artinya kaki, dan sekita I feet adalah 21 cm. dulu lebar trotoal adalah sekita 5 feet atau 1,5 meter. Selanjutnya para pedagang yang berjualan di trotoar disebut pedagang kaki lima. Menurut Ruski Ramli, (1992:31), pedagang kaki lima adalah pekerjaan yang paling nyata dan paling penting di kota. Pedagang kaki lima diperkotaan mempunyai karakteristik dan ciri-ciri yang khas dengan sektor informal sehingga sektor informal perkotaan yang sering diidentikans ebagai pedagang kaki lima.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian PKL menjadi semakin luas, tidak hanya pedagang yang menempati trotoar atau sepanjang bahu jalan. Ruang aktivitas usaha pedagang kaki lima yang semakin luas tidak hanya menggunakan hamper semua ruang public yang ada, seperti jalur-jalur pejalan kaki, areal parker, ruang-ruang terbuka, taman-taman, perempatan jalan, terminal, tetapi juga dalam melakukan aktivitasnya pedagang kaki lima bergerak keliling dari rumah ke rumah melalui jalan-jalan kecil di perkotaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar