Selasa, 20 Desember 2016

Perubahan Sosial Masyarakat



Perubahan Sosial Masyarakat Agraris (Desa) Ke Industri (Kota)
Perubahan masyarakat agraris ke masyarakat industry akibat dari derasnya proses modernisasi dengan berbagai nilai dan teknologi yang ditawarkan (munandar soelaiman, 1998: 93). Hal in karena modernisasi melibatkan perubahan pada hamper segala aspek tingkah laku sosial, termasuk di dalamnya industrialisasi, urbanisasi, diferensiasi, sekularisasi, sentralisasi, dan sebagainya (suwarsono, 2006: 23). Bahkan modernisasi ddianggap sebagai proses transformasi nilai. Artinya untuk mencapai status modern, struktur dan nilai-nilai tradisional secara total harus diganti dengan seperangkat struktur dan nilai modern (suwarsono. 2006: 23). Akhirnya struktur masyarakat agraris yang memiliki nilai-nilai special seperti gotong royong yang sangat kuat telah berubah. Pada masyarakat industry terjadi pembagian kerja karena kebutuhan masyarakat industri sangat kompleks dan hanya dapat diselesaikan dengan pembagian tugas (soesrodiharjo, 1991: 45).
Dampak perubahan dari daerah agraris menjadi industry yang signifikan meliputi perubahan mata pencaharian, yaitu terjadi pergeseran orientasi dari sector pertanian menjadi sector industry, jasa dan perdagangan. Kenyataan tersebut tidak dapat dielakkan, bahwa industrialisasi pada amsyarakat pertanian yang ada di wilayah pedesaan merupakan salah satu penyebab perubahan sosial yang memengaruhi sistem dan struktur sosial masyaraatnya. Proses industrialisasi di yakini mampu mengubah pola hubungan kerja tradisional (buruh tani atau petani) menajdi modern rasional (buruh pabrik atau karyawan). Nilai gemeinschaft antar tenaga kerja dalam kehidupan pertanian tradisional berubah menjadi gesselschaft. Hubungan antar pemiliki dan pekerja (atasan dan bawahan) yang semula bersifat kekeluargaan berubah menjadi nilai kebermanfaatan atau kegunaan.
Dengan demikian nilai sosial yang terjadi dimasyarakat pasca industrialisasi merupakan sebuah keniscayaan. Akan tetapi, tidak semua dampak perubahan sosial itu bernada negative. Ada pula dampak positifnya, terutama pada perkembangan tingkat pertumbuhan pendapatan masyarakat pedesaan yang terkait dengan perubahan pola mata pencaharian (kesempatan kerja dan kesempatan berusaha).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar