Selasa, 20 Desember 2016

Kurikulum



Landasan Pengembangan Kurikulum
1.      Landasan filosofis
Filsafat adalah cara berfikir secara radikal, menyeluruh, dan mendalam atau cara berfikir yang mengupas sesuatu sedala-dalamnya. Adapun cabang filsafat yaitu (1) metafisika, (2) epistemology dan logika, (3) aksiologi. Filsafat pendidikan pada dasarnya adalah penerapan dari pemikiran-pemikiran filsafat untuk memecahkan permasalahan pendidikan. Filsafat memiliki manfaat dan memberikan kontribusi yang besar terutama dalam memberikan kajian sistematis berkenaan dengan kepentingan pendidikan. Pandangan-pandangan filsafat sangat dibutuhkan dalam pendidikan, terutama dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan. Filsafat akan menentukan arah kemana peserta didik akan dibawa. Untuk itu harus ada kejelasan tentang pandangan hidup manusia atau tentang hidup dan eksistensinya.
Tujuan pendidikan Indonesia sangat dipengaruhi oleh filsafat atau pandangan hidup suatu bangsa, maka kurikulum yang dikembangkan juga harus mencerminkan falsafah atau pandangan hidup yang diianut oleh bangsa tersebut. Oleh karena itu, terdapat hubungan yang sangat erat antara kurikulum pendidikan di suatau negara dengan falsafah negara yang dianutnya.
2.      Landasan psikologis
Pendidikan senantiasa berkaitan dengan perilaku manusia. Dalam setiap proses pendidikan terjadi interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Melalui pendidikan diharapkan adanya perubahan perilaku peserta didik menuju kedewasaan, baik dewasa dari segi fisik, mental, emosional, moral, intelektual maupun sosial. Perubahan perilaku peserta didik dipengaruhi oleh faktor kematangan dan fakktor dari luar program pendidikan atau lingkungan. Kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan/program pendidikan, sudah pasti berhubungan dengan proses perubahan perilaku peserta didik. Pengembangan kurikulum harus dilandasi oleh asumsi-asumsi yang berasal dari psikologi yang meliputi kajian tentang apa dan bagaiimana perkembangan peserta didik, serta bagaimana peserta didik belajar.
3.      Landasan sosiologis
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalh asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Dipandang dari segi sosiologi, pendidikan adalah proses memepersiapkan individu agar menjadi warga masyarakat yang diharapkan, pendidikan adalah proses sosialisasi. Dilihat dari karakteristik sosial budaya setiap daerah di wilayah tanah air Indonesia memiliki ciri khas mengenai adat-istiadat, tatakrama, dll. Keanekaragaman tersebut bukan hanya dalama kebudayaannya tetapi juga kondisi alam dan lingkungan sosialonya, dan in merupakan kekayaan hidup bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui upaya pendidikan.
4.      Landasan teknologis
Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun secara sistematis yang dihasilkan melalui riset atau penelitian. Sesngkan teknologi atau aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan. Ilmu dan teknolofi tidak dapat dipisahkan. Karena kegiatan pendidikan memerlukan dukungan dari penggunaan alat-alat hasil industry seperti televise, radio, computer, dll. Penggunaan alat-alat teknologi untuk menunjang pelaksanaan program pendidikan apalagi di saat perkembangan produk teknologi komunikasi yang semakin canggih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar