Landasan Pengembangan Kurikulum
1.
Landasan
filosofis
Filsafat adalah cara berfikir secara radikal, menyeluruh, dan
mendalam atau cara berfikir yang mengupas sesuatu sedala-dalamnya. Adapun
cabang filsafat yaitu (1) metafisika, (2) epistemology dan logika, (3)
aksiologi. Filsafat pendidikan pada dasarnya adalah penerapan dari
pemikiran-pemikiran filsafat untuk memecahkan permasalahan pendidikan. Filsafat
memiliki manfaat dan memberikan kontribusi yang besar terutama dalam memberikan
kajian sistematis berkenaan dengan kepentingan pendidikan. Pandangan-pandangan
filsafat sangat dibutuhkan dalam pendidikan, terutama dalam menentukan arah dan
tujuan pendidikan. Filsafat akan menentukan arah kemana peserta didik akan
dibawa. Untuk itu harus ada kejelasan tentang pandangan hidup manusia atau
tentang hidup dan eksistensinya.
Tujuan pendidikan Indonesia sangat dipengaruhi oleh filsafat atau
pandangan hidup suatu bangsa, maka kurikulum yang dikembangkan juga harus
mencerminkan falsafah atau pandangan hidup yang diianut oleh bangsa tersebut.
Oleh karena itu, terdapat hubungan yang sangat erat antara kurikulum pendidikan
di suatau negara dengan falsafah negara yang dianutnya.
2.
Landasan
psikologis
Pendidikan senantiasa berkaitan dengan perilaku manusia. Dalam
setiap proses pendidikan terjadi interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Melalui
pendidikan diharapkan adanya perubahan perilaku peserta didik menuju
kedewasaan, baik dewasa dari segi fisik, mental, emosional, moral, intelektual
maupun sosial. Perubahan perilaku peserta didik dipengaruhi oleh faktor
kematangan dan fakktor dari luar program pendidikan atau lingkungan. Kurikulum
sebagai alat untuk mencapai tujuan/program pendidikan, sudah pasti berhubungan
dengan proses perubahan perilaku peserta didik. Pengembangan kurikulum harus
dilandasi oleh asumsi-asumsi yang berasal dari psikologi yang meliputi kajian
tentang apa dan bagaiimana perkembangan peserta didik, serta bagaimana peserta
didik belajar.
3.
Landasan
sosiologis
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalh asumsi-asumsi yang
berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum.
Dipandang dari segi sosiologi, pendidikan adalah proses memepersiapkan individu
agar menjadi warga masyarakat yang diharapkan, pendidikan adalah proses
sosialisasi. Dilihat dari karakteristik sosial budaya setiap daerah di wilayah
tanah air Indonesia memiliki ciri khas mengenai adat-istiadat, tatakrama, dll.
Keanekaragaman tersebut bukan hanya dalama kebudayaannya tetapi juga kondisi
alam dan lingkungan sosialonya, dan in merupakan kekayaan hidup bangsa
Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan melalui upaya pendidikan.
4.
Landasan
teknologis
Ilmu pengetahuan adalah seperangkat pengetahuan yang disusun secara
sistematis yang dihasilkan melalui riset atau penelitian. Sesngkan teknologi
atau aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis
dalam kehidupan. Ilmu dan teknolofi tidak dapat dipisahkan. Karena kegiatan
pendidikan memerlukan dukungan dari penggunaan alat-alat hasil industry seperti
televise, radio, computer, dll. Penggunaan alat-alat teknologi untuk menunjang
pelaksanaan program pendidikan apalagi di saat perkembangan produk teknologi
komunikasi yang semakin canggih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar