Selasa, 20 Desember 2016

Pembelajaran Living History



Pembelajaran Living History

Model pembelajaran living history pada dasarnya merupakan implementasi dari penelitian sejarah sehingga peserta didik mampu untuk mengkaji sejarah dan bagaimana menuliskan sejarah tersebut melalui teknik penelitian sejarah. Dalam penelitian sejarah, terdapat tiga tahap besar yang harus dilalui yaitu: heuristic, kritik, dan histografi (sjamsudin, 2007)
1.      Dalam tahap heuristic kita dituntut untuk mencari dan menemukan sumber-sumber yang memang relevan dengan tema yang kita teliti.
2.      Kemudian setelah kita menemukan sumber-sumber tersebut, kita masuk ke dalam tahap selanjutnya yakni kritik sumber yang merupakan tahap dimana sumber-sumber tersebut disaring serta diuji kebenarannya sehingga kita benar-benar mendapatkan sumber sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3.      Setelah selesai dari tahap kritik sumber, kita lanjut ke tahap yang terakhir yakni histografi atau tahap penulisan sejarah.
Robert Douch menyatakan bahwa dalam pembelajaran sejarah, peserta didik dapat melihat langsung kehidupan yang nyata. Bukan hanya sekedar mendapatkan materi pembelajaran yang abstrak. Untuk mencapai aspirasi in, pembelajaran sejarah dapat bersumber dari pengalaman kehidupan siswa sehari-hari. Kedekatan emosional siswa dengan lingkungannya merupakan sumber belajar yang berharga bagi terjadinya proses pembelajaran di kelas. Terdapat tiga cara untuk mengaplikasikan model pembelajaran living history (Douch, 1967), yaitu:
1.      Mengkaitkan antara materi dengan contoh-contoh kejadian lokal sehingga peserta didiki mendapatkan gambaran yang lebih hidup mengenai suatu kejadian.
2.      Melakukan penjelajahan atau kunjungan langsung ke sumber sejarah serta mengumpulkan data sejarah di lingkunag sekolah.
3.      Melakukan studi khusus mengenai aspek sejarah di lingkungan sekitar peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar