Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran
2. 1
Hakikat, unsur, dan ciri inovasi pendidikan
a. Hakikat dan batasan inovasi
Secara
sederhana inovasi adalah perubahan ke arah yang baru, sedangkan difusi adalah
proses penyerpan sesuatu yang abru dengan menekankan pada aspek filterasi.
Dengan demikian, difusi inovasi dimaknakan sebagai penyebarluasan dari gagasan
inovasi tersebut melalui seuatu proses komunikasi yang dilakukan dengan
menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu diantara
anggota sistem sosial masyarakat. Jika kita analisis bahwa suatu hasil oleh
pikir, oleh ide, dan oleh teknologi hingga menghasilkan suatu inovasi tertentu,
maka selanjutnya kita perlu memikirkan mengenai batasan waktu. Khusus dalam
dunia pendidikan, seperti dalam kurikulum dan pembelajaran yang setiap saat
selalu ada upaya inovasi, maka untuk aspek batasan waktu itu, kita dapat menajdikannya
sebagai indikator bahwa hasil inovasi tersebut justru sudah tidak dikatakan
inovasi lagi.
Dengan
demikian, aspek batasan waktu itu merupakan suatu indikator penting dalam
membicarakan suatu hasil inovasi tertentu. Artinya bahwa suatu hasil olah pikir,
olah ide, dan olah teknologi yang menghasilkan sesuatu yang inovatif, maka
salah satunya harus memenuhi syarat batas waktu. Stephen robbins (1994)
menyebut inovasi ebagaii suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memperakarsai
atau memperbaiki suatu produk atau proses, dan jasa. Di sini, robbins lebih
memfokuskan pada tiga hal utama yaitu: (1) gagasan baru, (2) produk dan jasa
(3) upaya perbaikan.
b. Inovasi pendidikan
Telaah inovasi, termasuk inovasi
pendidikan akan selalu melibatkan sistem inovasi yang mengkaji tentang tahapan
persiapan dan implementasi inovasi kepada masyarakat dengan melibatkan berbagai
unsur yang satu sama lain saling terkait. Dalam sistem ini juga dikemukakan
bagaimana ide lahir, dikembangkan dan dikomunikasikan samppai tahap adopssi,
dan penyelarasan inovasi dengan situasi kondisi masyarakat yang mengadopsinya.
Santoso s. Hamidjojo seperti
dikutip abdulhak (2002) menyatakan bahwa inovasi pendidikan adalah suatu
perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal (yang ada)
sebelumnya dan sengajja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai
tujuan tertentu, termasuk dalam bidang pendidikan. Inovasi tidak hanya sekedar
terjadinya perubahan dari suatu keadaan kepada keadaan lainnya.. dalam
perubahan yang tergolong inovasi, disamping terjadi yang baru mesti terdapat
unsur kesengajaan, unsur kualitas yang lebih baik dari sebelumnya dan terarah
pada peningkatan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Difusi inovasi pendidikan
Secara umum, difusi inovasi
dimaknakan sebagai penyebarluasan gagasan inovasi tersebut melalui suatu proses
komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu
rentang waktu tertentu diantara anggota sistem sosial dalam masyarakat. Everett
m. Rogers (1983), menyebut difusi sebagai proses untuk mengomunikasikan suatu
inovasi kepada anggota suatu sistem sosial melalui saluran komunikasi tertentu
dan berlangsung sepanjang waktu. Sedangkan difusi inoovasi dimaknakan sebagai
penyebarluasan gagasan inovasi tersebut melalui suatu proses komunikasi yang
dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu
tertentu diantara anggota sistem soial masyarakat.
d. Ciri inovasi pendidikan
Dalam prosesnya, difusi inovasi
pendidkan tak serta merta gampang dilaksanakan persoalannya, seolah ada pemisah
antara hal-hal yang diketahui sebagai produk inovasi, dengan kemungkinan
diadopsi atau tidaknya suatu inovasi di lapangan. Oleh sebab itu, dalam proses
difusi inoovasi, dibutuhkan waktu yang cukup lama, bulanan atau bahkan mungkin
tahunan, untuk menjadikan produk inovasi dapat diadpsi oleh seseorang atau
kelompok masyarakat. Dalam kaitannya dengan proses difusi dan inovasi itu, Rogers
(1983) mengemukakan empat ciri penting yang memengaruhi difusi inovasi,
termasuk inovasi pendidikan, yaitu:
1) Esensi inovasi itu sendiri
Seperti telah dbahs sebelumnya,
inovasi termsuk inovasi pendidikan,a dalah suatu gagasan, ide, praktik atau
objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Namun demikian, proses adopsi inovasi
ini tak datang dengan serentak dan tiba-tiba. Dalam kaitannya dengan esensi
inovasi, paling tidak ada tiga hal yang berkitan erat, yaitu: teknologi,
informasi daan pertibanagn ketidakpastian, dan reinovasi. Dalam kabar tertentu,
maka inovasi sering identik dengan teknologi yang digunakan.
2) Saluran komunikasi
Pada baians ebelumnya dikemukakan
bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana partisipan berbagi informasi
untuk mencapai pengertian satu sama lain. Pada tahun 1979, lawrance kincaid
mengembaangkan model komunikasi konvergen, yang bercirikan adanya bebrapa
komponen utama, yaitu: informasi, ketidakmenentuan, konvergenn, saling
pengertian, saling menyetujui, kegiatan bersama dan hubungan jalinan.
3) Faktor waktu dan proses pengambilan
keputusan
Waktu adalah hal yang paling
penting dalam proses difusi inovasi. Proses kepuutusan inovasi pada hakikatnya
adalah satu proses yang dilalui indivvidu atau kelompok, mulai dari pertama
kalia danya inovasi, dilanjutkan dengan keputusan sikap terhadap inovasi, penetapan
keputusan untuk menerima atau menolak, implementasi inovasi, dan konfirmasi
atas keputusan inovasi, yang dapat dilakukan oleh ppraktisi pendidikan hingga
peserta didik. Yaitu:
a) Tahap pengetahuan
Tahap ini brlangsung apabila
individu/kelompok membuka diri terhadp adanya satu inovasi serta ingin
mengetahui bagaimana fungsi dan peran inovasi tersebut memberi kontribusi
perbaikan di masa mendatang.
b) Tahap bujukan
Tahap ini berlangsung manakala
individu atau kelompok, mulai membentuk sikap menyenangi terhadap inovasi..
c) Tahap pengambilan keputusan
Taahap dimaana seseorang atau
kelompok melakukan aktivitas yang mengarah kepada keputusan untuk menerima atau
menolak inovaasi tersebut.
d) Tahap implementasi
Tahap ini berlangsung ketika
seseorang atau kelompok menerapkan atau menggunakan inovasi itu dalam kegiatan
organisasinya.
e) Tahap konfirmasi
Tahap dimana seseorang atau
kelompok mencari penguuatan terhadap keputusan inovasi yang dilakukannya.
4) Sistem sosial
Sistem sosial merupakan berbagai
unit yang saling berhubungan satu sama lain dalam tatanan masyarakat, dalam
mencapai tujuan yang diharapkan.
a) Struktur sosial
Hal lain yang belum teridentifikasi
dalam sistem sosial adalah struktur sosial. Struktur sosial pada dasarnya
merupakan penyusunan yang terpola dari berbagai unit dari sistem sosial.
b) Norma soosial dan difusi
Norma adalah hal yang paling
pentinng dalam proses difusi inovasi. Lebih jauh kaitannya dengan sistem
sosial, norma yang dianut oleh masyarakatdan dipandang sebaai pengikat dan
pengukuh pola perilaku masyarakat yang bersangkutan sesuai dengan kaidah sistem
sosial yang berlaku..
2. 2
Adopsi dan pelaksanaan inovasi pendidikan
Mattew b. Miles (1973: 14) menulis
bahwa inovasi sebagai spesies dari jenis perubahan, yaitu perubahan yang
sifatnya khusus, memiliki nuansa kebaruan, dan disengaja melalui program yang
jelas dan direncanakn terlebih dahulu, serta dirancang untuk mencapai tujuan
yang diharapkan dari suatu sistem tertentu.
1) Tahapan pelaksanaan inovasi
Ada beberapa tahapan proses putusan
inovasi, yaitu: (1) tahap pengetahuan, yaitu apabila individu/ kelompok,
membuka dirinya terhadap adanya inovasi, (2) tahap bujukan, yaitu manakala
individu atau kelompok, mulai mebentuk sikap menyenangi atau bahkan tidak
menyenangi inovasi, (3) tahap pengambilan keputusan, yaitu tahap dimana
seseorang/kelompok melakukan aktivitas yang mengarah pada keputusan untuk
menerima atau menolak inovasi, (4) tahap implementasi, yautu ketika seseorang
atau kelompok menerapkan atau menggunakan inovasi itu dan (5) tahap konfirmasi,
yaitu tahap dimana seseorang atau kelompok mencari penguatan terhadap keputusan
inovasi yang dilakukannya.
2) Peran agen perubahan
Dalam sistem sosial, salah satu
komponen penting adalah pemimpin pendaapat dan agen perubahan. Sering peran
pemimpin pendapat sangat berpengaruh terhadap perilaku individu. Pemimpin
pendapat adalah suatu tingkat dimana seseorang individu dapat mempengaruhi
individu yang lainnya atau mengatur perilaku individu lainnya secara tidak formal
ke arah kondisi yang diharapkan, sesuai dengan norma yang berlaku. Sedangkan
agen perubahan merupakan individu yang bisa memengaruhi pengambilan inovasi
klien ke arah yang diharapkan para agent perubahan.
3) Percepatan adopsi inovasi
Tingkat percepatan adopsi suatu
hasil inovasi akan sangat bergantung pada beberapa faktor. Derajat adopsi
tersebut sangat bergantung pada karakteristik atau ciri dari inovasi itu
sendiri.
4) Penemuan kembali (re-invention)
Secara sederhana, re invention
adalah penemuan kembali, setelah melalui proses modifikasi. Rogers menyebut
re-invention sebagai: tingkat dimana inovasi berubah atau dimodifikasi oleh
penggunanya selama dalam proses adopsi dan implementasi. Dalam bidang
pendidikan, proses penemuan kembali ini lazim dilakukan dalam inovasi
pendidikan yang dilaksanakan.
2. 3
Kontribusi Inovasi dalam Pendidikan
Proses adopsi
inovasi akan dipengaruhi oleh sistem internal organisasi kemasyarakatan yang
bersangkutan. Organisasi atau tekanan kemasyarakatan yang baik dan stabil
akan mengadopsi suatu inovasi dengan
mempertimbangkan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) memiliki tujuan
yang jelas, (2) memiliki kejelasan struktur otoritas atau kewenangan, (3)
memiliki peraturan dasar dan peraturan umum, (4) memiliki pola hubungan informasi
yang teruji, (5) memiliki pembagian tugas yang dideskripsikan secara jelas.
Dalam kaitan dengan kontribusi inovasi pendidikan di Indonesia, telah banyak
dilakukan berbagai inovasi pendidikan dalam skala luas dengan biaya yang cukup
besar, ataupun inovasi dalam skala kecil dengan biaya yang sederhana dam hanya
dilakukan pada kelompok yang terbatas.
Ada
empat tahapan yang dapat dipertimbangkan dalam mengadopsi inovasi
1.
Design, yaitu tahapan perencanaan dan perancangan
2.
Awareness-interest, yaitu tahapan komunikasi untuk penyadaran
terhadap masyarakat yang diharapkan dapat mengadopsi inovasi yang ditawarkan
3.
Evaluation, yaitu melakukan kajian atau evaluasi terhadap
kemungkinan prokontra, ataup[un kajian terhadap masyarakat yang menerima atau
menolak
4.
Trial, yaitu uji coba terhadap produk inovasi tersebut, untuk
melihat sampai sejauh mana kemungkinan diterima atau ditolaknya inovasi kepada
target sistem.
Diamati dari sifatnya, kategori inovasi bisa diamati dari
karakteristik perubahan sedikit-sedikit atau sebagiana komponennya, sampai
kepada perubahan atau inovasi drasrtis dan perubahan yang menyeluruh atau
totoal terhadap semua komponen yang ada dalam sistem yang ada. Huberman seperti
dikutip dalam Ishak Abdulhak (2000) membagi sifat perubahan dalam inovasi ke
dalam enam kelompok, yaitu:
1.
Penggantian, misalnya inovasi dalam penggantian jenis sekolah,
penggantian bentuk prabot, alat-alat, atau sistem ujian yang lama diganti
dengan yang baru
2.
Perubahan, mmisalnya mengubah tugas guru yang tadinya hanya
bertugas mengajar juga harus menajdi guru bimbingan dan p[enyuluhan
3.
Penambahan, tidak ada penggantian atau perubahan
4.
Penyusunan kembali, upaya penyusunan kembali berbagai komponen yang
ada dalam sistem dengan maksud agar mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan dan
kebutuhan
5.
Penghapusan, upaya pembaruan dengan cara menghilangkan aspek-aspek
tertentu dalam pendidikan, atau penghapusan pola atau cara-cara lama.
6.
Penguatan, upaya peningkatan untuk memperkokoh atau memantapkan
kemampuan atau pola dan cara-cara yang sebelumnya terasa lemah.
2.4
Beberapa hasil inovasi kurikulum
Perubahan-perubahan dan pergantian-pergantian kurikulum sejak tahun
60-an sampai tahun 2007 yang lalu telah banyak dirasakan, perubahan ini
merupakan hasil berfikir dan merupakan produktivitas bagaimana inovasi dalam
penyesuaian kurikulum yang selalu dituntut oleh masyarakat dapat dilakukan.
Alasan kenapa perubahan atau inovasi in dapat terjadi, salah satunya adalah
hasil evaluasi kurikulum.
Terlepas dari bagaimana inovasi kurikulum in dilakukan, maka pada
pembahassan berikut in bahwa inovasi kurikulum in akan disajikan dalam bentk
contoh-contoh kurikulum yang termasuk ke dalam the new and adaptive of
curriculum. Artinya deskripsi berikut akan diseiringkan dengan filosofinya
inovasi, yaitu menganalisis dan memunculkan suatu yang abru. Inovasi kurikulum
in sebenarnya terjadi dan dilakaukan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan
bahkan untuk tingkat inovasi satuan pembelajaran pun sangat banyak inovasi yang
dilakukan. Berikut adalah beberapa hasil inovasi berikut ini, yaitu:
1.
KTSP
2.
KBK
3.
Kurikulum 2007
4.
Broad Based Curriculum
5.
Kurikulum Sistem Ganda (KSG)
6.
Kurikulum Muatan Lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar