Selasa, 20 Desember 2016

Peranan Guru



Peranan Guru dalam Masyarakat
Peranan guru dalam masyarakat antara lain bergantung pada gambaran masyarakat tentang kedudukan guru. Kedudukan sosial gvuru berbeda dari negara ke negara, dari zaman ke zaman. Pada zaman hindu misalnya, guru menduduki tempat yang sangat terhormat sebagai satu-satunya sumber ilmu. Murid harus datang kepadanya untuk memperoleh ilmu sambil menunjukkan baktinya. Demikian pulsa guru-guru silat di Cina sangat dijunjung tinggi oleh murid-muridnya. Di Yunani kuno guru itu diambil dari golongan hamba. Pada zaman VOC yang menajdi guru adalah orang-orang yang ada pengetahuannya sedikit seperti tukang sepatu, tukang pangkas, dan orang yang menguburkan mayat. Di negara kita kedudukan guru sebelum Perang Dunia II sangat terhormat karena hanya mereka yang terpikih dapat memasuki lembaga pendidikan guru. Hingga kini citra tentang guru masih tinggi walaupun sering mnenurut yang dicita-citakan tidak selalu sejalan dengan kenyataan.
Pekerjaan guru selalu dioandang dalam hubungannya dengan ideal pembangunan bangsa. Dari guru diarapkan agar ia mansuia idealistis, namun guru sendfiri tidak dapat tiada harus menggunakan pekerjaannya sebagai alat untuk mencari nafgkah bagi keluarganya. Walaupun demikian masyarakat tak dapat menerima pekerjaan guiru semata-mata sebagai mata pencaharian belaka sejajar dengan pekerjaan tukang kayu, atau saudagar. Pekerjaan guru menyangkut pendidikan anak, pembangunan negara dan masa depan bangsa. Karena kedudukan yang istimewa itu masyakarat mempunyai harapan-harapan yang tinggi tentang peranan guru. Harapan-harapan itu tak dapat diabaikan oleh guru, bahkan dapat menajdi norma yang turut menentukan kelakuan guru. Guru-guru menerima harapan agar menjadi suri tauladan bagi anak didiknya. Untuk itu gurur harus mempunyai moral yang tinggi. Walaupun demikian ada kesan bahwa kedudukan guru makin merosot dibandingkan dengan bebrapa puluh tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar