Demokrasi adalah penyimpangan. Demokrasi adalah izin yang diberikan
kepada setiap bagian dari organisme untuk melakukan apa saja yang disukainya;
ia berarti dihapuskannya koherensi dan interdependensi. Keagungan dari
kemerdekaan dan kekacauan (chaos). Demokrasi berarti pemujaan terhadap “orang
kebanyakan” dan kebencian terhadap “orang-orang unggul”. Demokrasi dengan
demikian ketidakmungkinan klahirnya manusia unggul dan bangsa-bangsa besar.
“masyarakat demokratis adalah masyarakat yang tanpa karakter; yang menjadi
figure dan model bukan manusia superior, melainkan manusia mayoritas; setiap
orang berusaha menyamai orang lain; juga dalam hal seks—laqki-laki menjadi
perempuan dan perempuan menjadi laki-laki.
Feminisme adalah akibat langsung dari demokrasi dan Kristianitas.
Bersama feminisme datanglah sosialisme dan anarkisme. Semua itu tidak lain
adalah sampah demokrasi. Kalau kekuasaan politik dikatakan adil, mengapa
kekuasaan ekonomi selalu berat sebelah dan selalu timpang? Mengapa mesti banyak
pemimpin dimana-mana? “manusia adalah makhluk yang tidak sama. kita tidak
memiliki apapun yang bisa disebut sama” alam benci kepada kesamaan. Alam
menyukai perbedaan-perbedaan, kelas-kelas, spesies-spesies. Sosialisme adalah
antibiologis: proses evolusi melibatkan penggunaan spesies-spesies,
kelas-kelas, dan individu-individu yang imperior oleh orang superior; dan semua
kehdiupan pada dasarnya tergantung pada kehidupan yang lain.
Persoalan politik yang sebenarnya adalah bagaimana menghindari
pengusaha menjadi pemimpin, menjadi orang yang mengatur. Pengusaha mempunyai
pandangan yang pendek dan pikiran yang sempit. Ia tidak seperti para aristokrat
yang dilatih untuk menjadi negarawan, yang berwawasan luas dan pemikiran yang
dalam; merekalah yang sebenarnya memiliki hak untuk merngatur, untuk menjadi
penguasa.
Daftar Pustaka: Abidin Zainal, 2014. Filsafat Manusia (Memahami
Manuisa Melalui Filsafat). Bandung: Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar