Jumat, 02 Desember 2016

Solidaritas Sebatas Teori Dikalangan Mahasiswa Ciwaru




Semua orang mengetahui berbagai dampak yang terjadi kepada masyarakat akibat jaman yang semakin maju. Kebanyakan orang sadar akan hal itu namun, bingung apa yang harus mereka lakukan.  Mereka seolah tidak sadar dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitar yang kian berubah. Itu membuat yang sadarpun ahirnya menjadi tidak sadar karena sifat acuh tersebut. Tanpa disadari sebenarnya itupun termasuk dampak dari majunya jaman itu sendiri.  Dimana para mahasiswa tidak peka terhadap lingkungan sekitar bahkan lingkungan tempatnya berinteraksi sehari-hari, apalagi dengan lingkungan yang jauh dari lingkungan sekitar. Sulit dimengerti bahwa mahasiswa jaman modern ini memiliki teknologi canggih namun memiliki pikiran yang tradisional. Teknologi yang serba otomatis, namun jika ada fenomena janggal dalam lingkungannya, mahasiswa tidak otomatis sadar bahkan peduli dengan hal tersebut.
Hal tersebut menjadi penting karena bagaimanapun mahasiswa sebagai masyarakat sosial yang membutuhkan orang lain dalam melangsungkan kehidupannya. Jika tidak ada kepekaan diantara mahasiswa satu dengan mahasiswa lain, maka bagaimana akan terjalin suatu masyarakat yang harmonis dan memiliki solidaritas mekanis. Karena solidaritas terjalin karena adanya kepekaan diantara individu satu dengan individu lain. Maka akan timbul lah kepedulian antara individu tersebut sehingga akan terjalin individu-indvidu yang solid dan akan membentuk suatu kumpulan individu yang memiliki solidaritas terhadap sesamanya. Namun jika mahasiswa acuh, maka solidaritas itu hanya sebatas teori Emile Durkheim saja. Tidak ada implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar