Faktor Penyebab Timbulnya Anak Jalanan
Banyak para ahli telah meneliti faktor-faktor penyebab kemunculan
anak jalanan. Menurut surya munandar (1996:45), ada sejumlah penyebab fenomena
anak yang bekerja, antara lain tekanan ekonomi keluarga, dipaksa orangtua,
diculik dan terpaksa bekerja oleh orang yang lebih dewasa, dll. Banyak orang
mengira bahwa faktor utama yang menyebabkan anak turun ke jalanan untuk bekerja
dan hidup di jalan adalah kemiskinan. Akan tetapi, data dari literature yang
ada menunjukkan bahwa kemiskinan bukan satu-satunya faktor penyebab anak turun
ke jalan. Secara umum, ada tiga tingkatan penyebab keberadaan anak jalanan
(Depsos, 2001: 25-26).
1.
Mikro
(immediate causes) yaitu faktor yang berhubungan dengan anak dan keluarganya.
2.
Messo
( underlying causes), yaitu faktor yanga da di masyarakat.
3.
Makro
(basic causes), yaitu faktor yang berhubungan dengan struktur makro.
Pada tingkat mikro, alasan yang
dapat diidentifikasi dari anak dan keluarga yang berkaitan, tetapi juga dapat
berdiri sendiri adalah sebagai berikut:
1.
Lari
dari keluarga, disuruh bekerja karena masih sekolah atau sudah putus,
berpetualangan, bermain-main atau diajak teman.
2.
Sebab
dari keluarga adalah terlantar, ketidakmampuan orangtua menyediakan kebutuhan
dasar, ditolak orangtua, salah perawatan atau kekerasan di rumah, kesulitan
berhubungan dengan keluarga atau tetangga terpisah dengan orangtua, sikap-sikap
yang salah terhadap anak, ketrbatasan merawat anak yang mengakibatkan anak
menghadapi masalahh fisik, psikiologis,
dan sosial.
Pada tingkat
messo (masyarakat), alasan yang dapat diidentifikasi meliputi sebagai berikut:
1.
Pada
masyarakat miskin, anak-anak adalah asset untuk membantu peningkatan keluarga.
Anak-anak diajarkan bekkerja yang berakibat drop out dari sekolah
2.
Pada
masyarakat lain, urbanisasi menajdi kebiasaan dan anak-anak mengikuti kebiasaan
itu.
3.
Penolakan
masyarakat dan anggapan ana jalanan sebagai calon pelaku criminal.
Pada tingkat makro (struktur
masyarakat), alasan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1.
Ekonomi
adalah adanya peluang pekerjaan sektor informal yang tidak terlalu membutuhkan
modal keahlian, mereka harus lama di jalanan dan harus meninggalkan sekolah,
ketimpangan desa dan kota yang mendorong urbanisasi.
2.
Pendidkana
dalah biaya sekolah yang tinggi, perilaku guru yang diskriminatif, dan
ketentuan teknis dan birokratais yang mengalahkan kesempatan belajar.
3.
Belum
beragamnya unsure-unsur pemerintah yang memandang anak jalanan sebagai kelompok
yang memerlukan perawatan (pendekatan kesejahteraan), dan pendekatan yang
menganggap anak jalanan sebagai trouble maker atau pembuat masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar