Selasa, 20 Desember 2016

Dekadensi



Dekadensi
Jalan menuju manusia unggul, tidak bisa lain, adalah melalui aristokrasi. Demokrasi harus dilenyapkan sebelum terlambat. Langkah pertama adalah menghancurkan Kristianitas. Kemenangan Kristus adalah permulaan demokrasi. “ tujuan Kristus adalah berontak terhadap orang-orang yang memperoleh hak istimewa; ia hidup dan berjuang untuk kesamaan hak”. Ia yang paling besar diantar kamu, jadikanlah pelayanmu!” “ini meruakan kebalikan dari kebijaksanaan politik yang sebenarnya, pembalikan dari akal sehat”. Hanya untuk bangsa-bangsa yang rendah.,” prinsip kenegaraan” itu mempunyai akar; dan hanya pada zaman dimana para pemimpinnya menghadapi kehancuran, prinsip itu berlaku: “ ketika Nero dan Carcalla bertahta, lalu paradoks muncul: manusia yang duduk paling rendah dianggap paling layak daripada manusia yang duduk di puncak”. Setelah Eropa ditaklukan oleh Kristianitas, berahir sudah aristokrasi kuno, dan dibanjirilah Eropa oleh para bangsawan perang Jerman membawa pembaharuan tentang kebajikan maskulin, dan menanmkan aristokrasi modern. Mereka tidak dibebani oleh moral. Mereka bebas dari pembatasan-pembatasan sosial”.  “ dalam keluguan naluri-naluri binatang buasnya, mereka kembali seperti monster-monster yang riang, yang berasal dari segerombolan pembunuh, perusuh, pembakar rumah, pemerkosa, tukang jagal yang mengerikan; kekerasan dan kekejaman mereka sama halnya dengan kenakalan anak-anak sekolah.” Adalah mereka yang merupakan sumber lahirnya para penguasa yang hebat untuk Jerman, Skandinavia, Inggris, Prancis, Italia dan Rusia.
Akan tetapi “wadah” yang menyediakan dan menyimpan para pemimpin besar tersebut telah dirusak, pertama oleh sanjungan katolik pada kebajikan perempuan, kedua oleh cita-cita Puritan dan masyarakat kebanyakan tentang reformasi, dan ketiga perkawinan campuran dengan manusia-manusia yang lemah dan imperior. Setelah ajaran katolik menjinakan kebudayaan Renaissance yang aristokratik dan tidak mementingkan moral, reformasi menghancurkannya dengan menghidupkan kekakuan dan kekhitmatan Yahudi.
Maka dekadensi terjadi dimana-mana! Protestanisme dan bir telah membuat tumpul kecerdikan bangsa Jerman; ditambah lagi sekarang oleh opera Wagner. Akibatnya bangsa Prusia sekarang menjadi musuh yang paling berbahaya bagi peradaban.” “kehadiran jerman menghilangkan selera makanku” “ kalau seberti yang dikatakan oleh Gibbon tidak ada apapun selain waktu, maka ia (waktu) memang dibutuhkan agar dunia bisa musnah; dan kita memerlukan semua waktu yang tersisa agar seluruh gagasan yang keliru di jerman yang tercinta in bisa kita hancurkan”. Hal yang sama terjadi pula pada bangsa-bangsa lain di Eropa. Di Prancis misalnya, tampak setelah berlangsungnya revolusi “ kemuliaan cita rasa, perasaan, dan tata cara bangsa Propa merupakan hasil karya bangsa prancis. Tapi itu semua berasal dari Prancis yang lama, dari abad ke-16 dan 17; revolusi dengan jalan mengobrak-abrik aristokrasi, berarti menghancurkan wadah dan benih kebudayaan…. Sekarang roh Prancis jadi redup dan pucat-pasi dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya”.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar