Dekadensi
Jalan menuju manusia unggul, tidak bisa lain, adalah melalui
aristokrasi. Demokrasi harus dilenyapkan sebelum terlambat. Langkah pertama
adalah menghancurkan Kristianitas. Kemenangan Kristus adalah permulaan
demokrasi. “ tujuan Kristus adalah berontak terhadap orang-orang yang
memperoleh hak istimewa; ia hidup dan berjuang untuk kesamaan hak”. Ia yang
paling besar diantar kamu, jadikanlah pelayanmu!” “ini meruakan kebalikan dari
kebijaksanaan politik yang sebenarnya, pembalikan dari akal sehat”. Hanya untuk
bangsa-bangsa yang rendah.,” prinsip kenegaraan” itu mempunyai akar; dan hanya
pada zaman dimana para pemimpinnya menghadapi kehancuran, prinsip itu berlaku:
“ ketika Nero dan Carcalla bertahta, lalu paradoks muncul: manusia yang duduk
paling rendah dianggap paling layak daripada manusia yang duduk di puncak”.
Setelah Eropa ditaklukan oleh Kristianitas, berahir sudah aristokrasi kuno, dan
dibanjirilah Eropa oleh para bangsawan perang Jerman membawa pembaharuan
tentang kebajikan maskulin, dan menanmkan aristokrasi modern. Mereka tidak
dibebani oleh moral. Mereka bebas dari pembatasan-pembatasan sosial”. “ dalam keluguan naluri-naluri binatang
buasnya, mereka kembali seperti monster-monster yang riang, yang berasal dari
segerombolan pembunuh, perusuh, pembakar rumah, pemerkosa, tukang jagal yang
mengerikan; kekerasan dan kekejaman mereka sama halnya dengan kenakalan
anak-anak sekolah.” Adalah mereka yang merupakan sumber lahirnya para penguasa
yang hebat untuk Jerman, Skandinavia, Inggris, Prancis, Italia dan Rusia.
Akan tetapi “wadah” yang menyediakan dan menyimpan para pemimpin
besar tersebut telah dirusak, pertama oleh sanjungan katolik pada kebajikan perempuan,
kedua oleh cita-cita Puritan dan masyarakat kebanyakan tentang reformasi, dan
ketiga perkawinan campuran dengan manusia-manusia yang lemah dan imperior.
Setelah ajaran katolik menjinakan kebudayaan Renaissance yang aristokratik dan
tidak mementingkan moral, reformasi menghancurkannya dengan menghidupkan
kekakuan dan kekhitmatan Yahudi.
Maka dekadensi terjadi dimana-mana! Protestanisme dan bir telah membuat
tumpul kecerdikan bangsa Jerman; ditambah lagi sekarang oleh opera Wagner.
Akibatnya bangsa Prusia sekarang menjadi musuh yang paling berbahaya bagi
peradaban.” “kehadiran jerman menghilangkan selera makanku” “ kalau seberti
yang dikatakan oleh Gibbon tidak ada apapun selain waktu, maka ia (waktu)
memang dibutuhkan agar dunia bisa musnah; dan kita memerlukan semua waktu yang
tersisa agar seluruh gagasan yang keliru di jerman yang tercinta in bisa kita
hancurkan”. Hal yang sama terjadi pula pada bangsa-bangsa lain di Eropa. Di Prancis
misalnya, tampak setelah berlangsungnya revolusi “ kemuliaan cita rasa, perasaan,
dan tata cara bangsa Propa merupakan hasil karya bangsa prancis. Tapi itu semua
berasal dari Prancis yang lama, dari abad ke-16 dan 17; revolusi dengan jalan
mengobrak-abrik aristokrasi, berarti menghancurkan wadah dan benih kebudayaan….
Sekarang roh Prancis jadi redup dan pucat-pasi dibandingkan dengan
sebelum-sebelumnya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar