Kepribadian Guru
Tiap orang yang pernah sekolah dank arena itu berhubungan dengan
guru mempunyai gambaran tertentu tentang kepribadian guru. Ternyata banyak
kesamaan mengenai gaambaran orang pada umumnya tentang guru sehingga
terbentuklah stereotip guru. Gambaran tentang guru tampak dalam cerita-cerita,
film-film, sandiwara, karikatur dalam permainan perana oleh anak-anak yang belum bersekolah. Walaupun
gambaran tentang guru itutidakk lengkap dan mungkin juga tidak benar
seluruhnya, namun orang akan berinteraksi dengan guru berdasarkan stereotip
guru itu. Guru merupakan sumber pengetahuan pertama bagi murid-muridnya, namun
pada umumnya orang tidak memandang guru sebagai orang yang pandai yang
mempunyai intelegensi yang tinggi. Orang yang ber IQ tinggi akan menajdi dokter
atau insinyur dan tidak menjadi guru, walaupun dalam kenyataan terbukti bahwa
guru yang beralih jabatannya dapat melakukan tugasnya dengan baik sebagai
jendral, gubernur, menteri, duta besar,
bupati, camat, juga sebagai usahawan, seniman, pengarang, dan sebagainya.
Walaupun demikian orang tetap berpegang pada stereotip guru.
Guru memang ada lainnya dengan pekerjaan lain. Guru wanita jika
dibandingkan dengan wanita lain yang bekerja di kantor, lebih serius,
berpakaian lebih konservatif klarena enggan mengikuti mode terbaru, bahkan tak
malu menggunakan pakaian yang sama berulang-ulang. Guru itu lebih kritis
terhadap kelakuan orang lain, mungkin karena telah terbiasa mengecam kelakuan
murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar