Kamis, 22 Desember 2016

Index Tugas Blog Filsafat Jedah Nurlatifah 2290150002 Pendidikan Sosiologi

1. Masalah Pendidikan 

2.  Pendidikan Cepat Saji Ala Globalisasi

3. Vitalisme (Esensi manusia dalam aliran filsafat)

4.Pendidikan Multikulturalisme

5. Pengembangan Pendidikan IPS di Masyarakat

6. Tujuan Teknologi Pendidikan

7. Sekolah Sadar

8. Kriteria Keberhasilan Pendidikan

9. Filsafat Pendidikan

10. Bee Movie dan Kaitannya dengan Teori Karl Marx

11. Tahap Eksistensi Manusia

12. Esensi Manusia Menurut Aliran Filsafat

13. Kehendak Sebagai Kejahatan

14. Hermeneutika

15. Aristokrasi

16. Cara Filsafat Menyelesaikan Masalah

17. Dunia Sebagai Kehendak

18. Etnosentrisme

19. Identitas Pendidikan Indonesia

20. Konsep Fitrah Manusia

21. Kota dan Urbanisasi

22.Teori MCdonalisasi

23. Pandangan Spiritualisme Manusia 

24.Patrilinealisme Politik Desa Citorek Timur Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak

25. Pengetahuan Mistik

26. Strukturalisme

27. Tanggung Jawab

28. Taklif dan Mukalaf

29. Mahkum Fih

30. Mahkum 'Alaih

31. Solidaritas Sebatas Teori di Kalangan Mahasiswa Ciwaru

32. Tujuan Sosiologi Pendidikan

33. Sosialisasi

34. Problema Pembelajaran Ips

35. Prinsip-prinsip Pembelajaran

36. Perubahan Sosial Masyarakat

37. Peran Guru

38. Pengangguran dan Solusinya

38. Pendekatan dalam Memahami Kemiskinan

39. Pembelajaran Living History

40. Nilai-nilai yang Dianut di Sekolah

41. Mobilitas Sosial

42. Mengapa Manusia Hidup Bermasyarakat?

43. Media Pembelajaran

44. Masyarakat

45. Masyarakat Industri

46. Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota

47. Latara Belakang Guru

48. Kurikulum

49. Kriminologi

50.  Kepribadian Guru

51. Kenakalan Remaja

52. Kemiskinan

53. Jenis-jenis Kemiskinan

54. Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran

55. Guru Sebagai Model

56. Golongan Sosial

57. Fungsi Sekolah

58. Faktor Penyebab Tumbuhnya Pemukiman Kumuh

59. Faktor Penyebab Timbulnya Anak Jalanan

60. Faktor Penyebab Terjadinya Kejahatan

61. Dekadensi

62. Dampak Urbanisasi Terhadap Pemukiman Kumuh

63. Apakah yang Diharapkan Oleh Guru?

64. Antara Hikmah dan Filsafat

65. Geng Motor

66. Ideologi

67. Intelegensi

68. Kode Etik Guru

69. Masjid Sebagai Basis Sistem Pendidikan

70. Narkoba

71. Pedagang Kaki Lima (PKL)

72. Pemimpin dan Kepemimpinan

73. Tawuran antar Pelajar ( Perkelahian Antar Kelompok)

74. Struktur Sosial

75. Teori Berpikir

 

Rabu, 21 Desember 2016

Tawuran Antar Pelajar (Perkelahian Antar Kelompok)



Tawuran Antar Pelajar (Perkelahian Antar Kelompok)
Tawuran merupakan suatu perkelahian atau tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok. Tawuran antar pelajara atupun antar remaja semakin menjadi semenjak terciptanya geng-geng sekelompok anak muda. mereka tidak menganggap lagi bahwa perbuatan tawuran yang dilakukan sangatlah tidak terpuji dan dapat mengganggu ketenangan dan ketertiban masyarakat. Sebaliknya, mereka merasa bangga jika masyarakat takut dengan kelompoknya. Nerdasarkan berbagai jenis kenakalan remaja, seperti yang paling menonjol adalah tawuran pelajar. Tawuran pelajar merupakan suatu  permasalahan yang sudah lama terjadi di Indonesia. Sejak tahun 1970-an, sering terjadi aksi perkelahian missal yang dilakukan oleh siswa SLTA. Menurut Zakiatun Solikhah (1999:98) tawuran didefinisikan sebagai perkelahian missal yang merupakan perilaku kekerasan antarkelompok pelajar laki-laki yang ditujukan kepada kelompokm pelajar dari sekolah lain. Tawuran pelajar dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti dan melukai siswa dari sekolah lain yang menjadi targetnya.
Jenis-jenis tawuran
Menurut Mustofa (1998:120), tawuran pelajar dapat dikelompokkan menajdi lima bagian, yaitu:
1.      Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang berbeda yang mempunyai rasa permusuhan yang telah terjadi turun-temurun atau bersifat tradisional.
2.      Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar. Kelompok satu berasal dari satu sekolah, sedangkan kelompok lainnya berasal dari suatu perguruan yang di dalamnya tergabung beberapa jenis sekolah. Permusuhan diantara dua kelompok in bersifat tradisional
3.      Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar. Kelompk satu berasal dari satu sekolah, sedangkan kelompok lawannya merupakan koalisi atau gabungan dari berbagai macam sekolah yang sejenis.
4.      Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang berbeda yang bersifat incidental
5.      Tawuran pelajar antara dua kelompok pelajar dari sekolah yang sama, tetapi berasal dari jenjang kelas yang berbeda. Misalnya tawuran antara mahasiswa semester II, dengan semester III.

Pemimpin dan Kepemimpinan



Pemimpin dan Kepemimpinan
Terdapat perbedaan antara pemimpin dan kepemimpinan. Pemimpin adalah orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan adalah suatu proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk mencapai suatu tujuan dan mengerahkan sejumlah sumber daya untuk emncapai visi dan misi tertentu. Sutisna (1993) merumuskan kepemimpinan sebagai “ proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha kea rah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu”. Sementara Soepardi (1988) mendefinisikan kepemimpinan sebagi “kemampuan untuk mengerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasihati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, bahkan menghukum (kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien”. Hal tersebut menandakan bahwa kepemimpinan mencakup tiga hal yang saling berhubungan, yaitu adanya pemimpin dan karakteristiknya, adanya pengikut, serta adanya situasi kelompok tempat pemimpin dan pengikut berinterkasi.
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas-aktivitas yanga da hubungannya dengan peekrjaan terhadap para anggota kelompok. Definisi in mengandung tiga implikasi penting, yaitu: (1) kepemimpian itu melibatkan orang lain, baik itu bawahan maupun pengikut; (2) kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara pemimpin dan anggota kellompok secara seimbang; (3) dan adanya kemampuan untuk menggunakan berbagai bentuk kekuasaan yang erbeda-beda untuk memengaruhi tingkah laku pengikutnya dengan berbagai cara.


Daftar Pustaka: Fadlullah, Dkk. 2013. Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Media Pustaka


Pedagang Kaki Lima (PKL)



Pedagang Kaki Lima (PKL)
Pedagang kaki lima atau PKL adalah para pekerja di sektor informal yang banayk ditemui diperkotaan. Pkl sering menempati tempat yang tidak permanen dan tersebar hamper disetiap trotoar atau ruang-ruang “terbuka” yang bersifat umum. Penampilannya tampak dalam bentuk sarana dagangan yang sederhana dan umumnya masih bercirikan tradisional. Secara definitive, pedagang kaki lima adalah pedagang yang menggunakan bahu jalan atau trotoar sebagai tempat untuk berdagang (Dwiyanti, 2005:33). Penyebutan pedagang kaki lima adalah penyebutan penjaja dagangan yang menggnakna gerobak. Istilah itu sering ditafsirkan karena jumlah kaki pedagangnya ada lima. Lima kaki tersebut adalah dua kaki pedagang, dan tiga kaki gerobak. Perkembangan PKL sering disebut juga sebagai pedagang jalanan pada umumnya.
Istilah kaki lima berasal dari amsa penjajahan colonial Belanda. Peraturan pemerintah Belanda pada waktu itu menetapkan bahwa setiap jalan raya yang dibangun hendaknya menyediakan sarana untuk pejalan kaki. Lebar luas untuk pejalan ada lima kaki atau sekitar satu setengah meter. Ada lima berasal dari bahasa Inggris “feet” yang artinya kaki, dan sekita I feet adalah 21 cm. dulu lebar trotoal adalah sekita 5 feet atau 1,5 meter. Selanjutnya para pedagang yang berjualan di trotoar disebut pedagang kaki lima. Menurut Ruski Ramli, (1992:31), pedagang kaki lima adalah pekerjaan yang paling nyata dan paling penting di kota. Pedagang kaki lima diperkotaan mempunyai karakteristik dan ciri-ciri yang khas dengan sektor informal sehingga sektor informal perkotaan yang sering diidentikans ebagai pedagang kaki lima.
Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian PKL menjadi semakin luas, tidak hanya pedagang yang menempati trotoar atau sepanjang bahu jalan. Ruang aktivitas usaha pedagang kaki lima yang semakin luas tidak hanya menggunakan hamper semua ruang public yang ada, seperti jalur-jalur pejalan kaki, areal parker, ruang-ruang terbuka, taman-taman, perempatan jalan, terminal, tetapi juga dalam melakukan aktivitasnya pedagang kaki lima bergerak keliling dari rumah ke rumah melalui jalan-jalan kecil di perkotaan.

Narkoba



Narkoba
Para pengguna tidak hanya mengancam anak-anak pada usia remaja, tetapi sudah dikonsumsi oleh anak-anak di bawah usia remaja. Berdasarkan data BNN ( badan narkotika nasional), jumlah pengguna narkoba di Indonesia setiap tahun terus meningkat sehingga mengancam masa depan generasi muda. tercatat pada tahun 2007, 81.702 pelajar di lingkungan SD, SMP, SMA menggunakan narkoba. Data setiap tahun terus meningkat. Ada beberapa alasan seseorang menggunakan narkoba, diantaranya: (1) menggunakan narkoba di kalangan lingklungan pergaulan sudah dianggap hal yang wajar, bahkan sebagai gaya hidup masa kini; (2) pada awalnya dibujuk orang untuk merasakan manfaatnya; (3) ada keinginan lari dari masalah yanga da untuk kenikmatan sesaat; (4) sudah terjadi kebergantungan dan tidaka da keinginan untuk berhenti.
Narkoba dengan segala wujudnya, baik ganja, heroin, ekstasi, candu, kokain, alcohol, dan lainnya adalah perusak para remaja. Meskipun dalam dosis tertentu, beberpa diantaranya memiliki manfaat untuk kepentingan medis, namun selebihnya justru membahayakan kesehatan sang pengguna. Penyalahgunaan narkoba oleh remaja, akan memburamkan masa depan mereka. Narkoba dapat menimbulkan kebergantungan (adiksi) pisik dan psikologis, penjelasannya sebagai berikut:
1.      Narkotika adalah zat atu obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan kebergantungan.
2.      Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku.
Adapun dampak pengguna narkoba yaitu:
1.      Gangguan pada sistem saraf(neurologis), seperti kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan saraf tepi;
2.      Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), seperti infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah;
3.      Gangguan pada kulit (dermatologis), seperti penanahan, alergi dan eksim.
4.      Gangguan pada paru-paru (pulmoner), seperti penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernapas, pengerasan jaringa paru-paru;
5.      Sering sakit kepala, mual-mual, dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.