Rabu, 21 September 2016

Masalah Pendidikan



         Perkembangan Jaman Menjadikan Berkurangnya Etika Seorang Murid Terhadap Guru

Banyak permasalahan sosial yang berada dilingkup pendidikan, namun kali ini saa akan membahas tentang etika seorang siswa/murid terhadap gurunya atau dalam hal ini pengajar dan pembimbingnya di sekolah. Dimana di bawah akan dijelaskan bagaimana tatkelakuan seorang murid terhadap pendidiknya yang semakin berkembangnya jaman semakin berkurang dan semakin hilang nilai-nilai yang telah ada dan diterapkan.
            “Guru” sebagai pribahasa yang artinya “digugu dan ditiru”. Guru memiliki arti pending di setiap lembaga pendidikan. Dalam bukunya So
siologi Pendidikan, S Nasution berpendapat bahwa “ peran dan kedudukan utama seoorang guru adalah pengajar dan pendidik, yakni sebagai guru. Berdasarkasn kedudukannya seorang guru ia harus menunjukkan sikap dan kelakukannya yang layak sebagai guru menurut harapan masyarakat. Guru sebagai pendidik dan Pembina generasi muda harus menjadi teladan, di dalam maupun di luar sekolah”.
            Berdasarkan pendapat tersebut sudah jelas bahwa seorang guru memiliki kedudukan yang tinggi dan peranan yang penting bagi murid-muridnya di sekolah maupun di luar sekolah. Para guru dengan berbagai keahlian yang mereka miliki berusaha mentransfer ilmunya kepada para muridnya dan berusaha menjadi pengganti orangtua para muridnya di sekolah. Dengan segenap kerja keras mereka membina para muridnya hingga menjadi orang berhasil. Peran dan kedudukan guru tersebut menjadikan seorang guru dihormati oleh para muridnya sebagai orangtua mereka di sekolah. Namun pada kenyataannya seiring berkembangnya jaman, dan begitu cepatnya budaya-budaya asing masuk ke dalam kehidupan masyarakat begitu cepat pula perubahan etika dan tingkah laku para murid terhadap orang-orang yanga da di sekelilingnya terutama guru.
            Perubahan paling identik yang terjadi akibat berkembangnya jaman yaitu dimana manusia seolah menjadi robot ketika mereka menggunakan gadget mereka. Tidak ada komunikasi apapun  terhadap orang sekeliling mereka. Mereka terfokus pada gadget yang mereka gunakan. Dan masyarakat yang paling dipengaruhi oleh perkembangan jaman ini yaitu para generasi muda. dimana generasi muda adalah masyarakat yang paling mudah menerima perubahan karena masa remaja adalah masanya manusia merasa semangat dan rasa ingin tahunya lebih tinggi terhadap hal-hal baru dibandingkan dengan usia di atasnya. Tidak heran, bahwa remaja lah yang menjadi tarrget utama perkembangan jaman yang ditandai dengan maraknya teknologi dan budaya-budaya luar yang masuk ke dalam kehidupan mereka umunya pada kehidupan masyarakat Indonesia.
             Dan seolah perkembangan jaman tersebut telah berhasil merubah haluan masyarakat Indonesia terutama remaja. Kini, mereka tidak senang lagi dengan memebaca buku-buku cerita ataupun buku pelajaran karena mereka lebih tertarik terhadap komik yang terdapat dalam aplikasi-aplikasi atau yang biasa disebut webtoon. Aplikasi-aplikasi tersebut diminati para remaja dan berawal dari satu apliaksi bacaan tersebut sehingga merambat menjadi berbagai bacaan terdapat dalam bentuk web. Yang lebih familiar adalah kamus aplikasi. Bukan hal aneh lagi jika hamper semua peserta didik menpunyai kamus aplikasi di dalam gadget mereka. Agar mudah untuk menerjemahkan bacaan, namun hal tersebut menimbulkan malas membuka kamus manual yang berupa buku bahkan mungkin sudah jarang sekali peserta didik menggunakan kamus buku untuk menerjemahkan sebuah bacaan.
            Hal tersebut menambah dampak terhadap opsikologi mereka, dimana para peserta didik menginginkan sesuatu dengan instan tanpa ada prosse yang membentengi hasil dari setiap pekerjaan yang mereka lakukan, hal tersebut yang membuat merekapun tidak menghargai proses mereka dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Mereka menganggap pembelajaran di kelas membosankan, monoton dan lain sebagainya, padahal proses tersebut yang nantinya akan mereka perlukan dalam kehidupan mereka dalam pekerjaannya nanti.dan proses itulah yang menunjukkan kualitas si peserta didik tersebut.  
            Memang mungkin, tidak akan terlalu terlihat dampak perkembangan jaman ini terhadap etika seorang murid. Namun secara tidak kita sadari lambat laun akan menimbulkan perubahan pada tata kelakuan seorang murid terhadap lingkungannya. Semakin berkembangnya jaman, seorang guru dituntut lebih ekstra dalam mendidik murid mereka karena bukan hanya rendah dalam bidang akademik namun kini para murid mulai rendah dalam sikap dan etika mereka.
            Para murid menghargai seorang guru hanya sekedar ketika guru tersebut memberikan materi, itupun tidak semua murid menghargainya, hanya segelintir murid saja yang dapat dikatakan fokus pada materi yang diajarkan dan kepada guru yang sedang mengajar. Maka dari itu, peran guru bertambah dimana mereka harus dapat mendidik dengan baik selain memberikan materi pembelajaran kepada para peserta didik.
            Memang, penerapan etika tidak terdapat dalam buku-buku pelajaran, namun etika sangatlah penting bagi seorang murid karena akan menunjukkan berhasil tidaknya murid tersebut di masa mendatang. Budaya-budaya baru yang ahdir dalam kehidupan masyarakat seolah merendahkan moral generasi muda. lingkungannya yang bebas menjadikan mereka berbuat apapun sesuai keinginan mereka. Membuat para pendidik di sekolah bahkan orangtua kewalahan dalam mendidik para generasi muda.
            Materi belajar dapat dipelarai dimana saja, dapat dibaca di buku-buku atau artikel di berbagai website, namun pelajaran etika hanya didapat dari seseorang yang mendidik kita dengan baik dan benar dalam hal ini guru di sekolah dan orangtua di luar sekolah.  Murid seakan telah lupa akan hal itu, bahwa selain materi pelajaran yang ia dapatkan di sekolah, ada hal lain ang juga sama pentingnya yaitu etika.
            Jaman sekarang, seolah manusia tidak membutuhkan lagi etika terhadap orang yang ada di sekelillingnya terutama murid ang mana mereka akan meneruskan perjuangan para pendiri bangsa dan akan menentukan bagaimana kedepannya suatu negara. Sosial media sebagai salah satu hal yang timbul akibat berkembangnya jaman, menjadikan beberapa remaja berkomunikasi dengan teman maupun guru dan orang-orang yang tidak dikenal sekalipun. Dalam berkomunikasi dengan  sosial media seolah tidak membutuhkan etika dalam melaksanakan proses komunikasi itu sendiri, den gan demikian para remaja sudah terbiasa dengan hal itu sehingga dalam kehidupanna di lingkungan sekolahnyapun etika tersebut seolah dihilangkan.     
            Hal tersebut menunjukkan perlu adanya perhatian terhadap para remaja masa kini yang telah dibutakan oleh teknologi dan perkembangan jaman lain sehingga melupakan nilai-nilai dan norma-norma yang sudah melekat pada diri orang Indonesia. Yang harusnya norma-norrma tersebut tetap eksis dalam kehidupan nermasyarakat dan dalam interaksi sehari-hari dengan orang sekeliling kita. dimana dalam bergaul dengan siapapun, baik dengan teman sebaya apalagi dengan orang yang lebih dewasa dari kita dan lebih tinggi derajatnya dari kita apalagi itu adalah seorang guru, orang yang mengajarkan kita dari kita tidak mengetahui apa-apa tentang materi pembelajaran sampai kita mengetahui banyak ilmu pengetahuan, dan sebagai pendidik kita di sekolah maka selayaknya kita harus menggunakan etika dan tata kelakuan yang baik dan benar.
 selamat membaca! semoga bermanfaat. Jika ada kesalahan kata itu semata adalah proses menuju kepada yang lebih baik :)

Daftar Pustaka : Nasution. 2015. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar