Rabu, 28 September 2016

“Pengembangan Pendidikan IPS di Masyarakat”



Seiring dengan perkembangan zaman, dimana globalisasi sudah mendunia dan menyeluruh ke berbagai negara termasuk di Indonesia. Globaisasi menjadikan banyaknya ilmu-ilmu baru dan inovasi-inovasi baru dari berbagai bidang, misalnya ekonomi teknologi, maupun bidang-bidang sosial. Pendidikan ips yang selama in terkesan jalan ditempat, masih belum mendapatkan posisi yang membanggakan di tengan arus globalisasi. Dengan adanya keadaan tersebut, sudah sepatutnya pendidikan ips menciptakan inovasi yang memungkinkan terjadinya perubahan yang signifikan terhadap masyarakat.
Menurut Somantri (2001:134) ips harus mampu mengembangkan dan mempelopori pembaharuan dalam ips, karena dalam perkembangannya pips yang berpotensi untuk mengembangkan diri kea rah peningkatan mutu lewat berbagai pembaharuannya. Melihat perkembangan dunia yang terus maju tanpa kendali, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar pendidikan ips tetap eksis dan mempunyai kedudukan tinggi bagi umat manusia.
1.      Pembaharuan kurikulum pendidikan ips hendaknya bukan sekedar tambal sulam, tetapi lebih bersifat interdisipliner dan berorientasi pada functional knowledge serta spirasi kebudayaan Indonesia dan nilai-nilai agama.
2.      Pengajar harus mampu menyajikan pembelajaran/pengajaran yang bersifat interdisiplin, berperan sebagai fasilitator pembelajar, dan menjadi problem solver baik di kampus, di sekolah, atau di tengah-tengah masyarakat. Pengajar harus mampu memahami kebutuhan dasar lingkungannya, sehingga pengajaran pendidikan ips tidak bersifat kering.
3.      Membangun hubungan secara sinergisantara LPTK, praktisi pendidikan, sekolah, pembuat kebijakan pendidikan, serta berbagai elemen environment guna melakukan sharing untuk menyusun kurikulum yang integrative dan responsive terhadap permasalahan-permasalahan ril, baik local, regional, nasional, maupun internasional. Kurikulum pendidikan ips harus bersifat fleksibel, artinya senantiasa bisa diubah, perubahan berjalan secara kontinu supaya tidak ketinggalan zaman.
4.      Kurikulum p ips mampu membuat estimasi kehidupan yang akan berlangsung 30-50 tahun yang akan datang. Konsikuensinya, kurikulumm harus mampu mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan yang akan datang.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan ips mempunyai peran penting dalam pembangunan masyarakat maupun peserta didik agar menjadi manusia yang kreatif, mampu berpikir kritis, sehingga dapat memecahkan masalah yang sudah terjadi dan kemungkinan akan terjadi dalam lingkungannya serta dapat menjadi warga negara yang baik bagi bangsanya dan menjadi warga yang bermoral. Adapum hubungannya dengan arus globalisasi, pendidikan ips diperlukan sebagai penopang identitas nasional, maupun problem solver masalah-masalah lokal, regional, nasional, dan global. Dengan tujuan agar identitas nasional bangsa Indonesia tetap terjaga dan tetap melekat pada jiwa anak-anak banhgsa, sehingga mampu mengangkat nama bangsa Indonesia ke dunia internasional.
Ips merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan mnusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang, diantaranya (somantri, 2001, hal. 183):
1.      Mengembangkan pengetahuan kesosiologian, keheografian, keekonomian, dan kesejarahan.
2.      Mengembangkan kemampuan berpikir, inquiei, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.
3.      Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
4.      Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dalam masyarakat di tingkat lokal, nasional, dan global.
Pengembangan mengandung arti bahwa penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar selain merupakan perwujudan pendidikan yang adil dan merata juga harus mempertimbangkan keragaman peserta didik baik dalam aspek kemampuan, pola hidup, maupun lingkungan sosial budaya, dimana mereka tinggal. Pengembangan relevansi pendidikan dengan harapan agar hsil pendidikan sesuai dengan kebutuan dalam arti dapat memberi dampak bagi pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik ekbutuhan kerja, kehidupan di masyarakat, dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
           Pengembangan masyarakat memiliki focus terhadap upaya menolong masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan melakukan kegiatan bersama untuk memnuhi kebutuhan tersebut. Pengembangan masyarakat local adalah yang ditujukan untuk menciptakan kemajuan sosial dan ekonomi bagi msyarakat melalui partisipasi aktif serta inisiatif anggota masyarakat itu sendiri.
           Adapun pengembangan PIPS di masyarakat menurut Sapriya (2009:176)  adalah salah satunya dengan pengembangan partisipasi sosial, dimana topik utama dari pengembangan partisipasi sosial yakni pengmabangan kepekaan sosial dan menerapkan strategi pengembangan partisipasi sosial.
1.      Pengembangan kepekaan sosial
Kepekaan berarti mudah merasa atau mudah terangsang, atau kondisi seseorang yang mudah bereaksi terhadap suatu keadaan. Apabila dikaitkan dengan kondisi sosial maka istilahnya menjadi kepekaan sosial. Ialah kondisi dimana seseorang yang mudah bereaksi terhadap masalah-masalahyang ada di lingkungan  sosial/kemasyarakatan. Dalam hal in kepekaan soisal berarti rasa peduli atau simpati antar masyarakat dimana msyarakat satu dengan lainnya salaing memperhatikan sehingga nanti akan timbul kesadaran dari masyarakat ataupun peserta didik jika dalam ruang lingkup pendidikan.
2.      Pengembangan partisipasi soisal
Pengembangan partisipsi sosial sejalan dengan tujuan IPS bahwa aspek yang cukup penting yang perlu diterapkan kepada peserta didik adalah bagaimana agar mereka dapat berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial. Partisipasi peserta didik in dipancing dengan adanya suatu kegiatan yang memungkinkan para peserta didik tertarik dengan kegiatan tersebut sehingga akan mendorong partisipasi mereka dalam kegiatan tersebut, dalam hal ini pendidik berperan penting dalam proses pembimbingan peserta didik..
Jika dalam masyarakat partisipasi sosial biasanya terjadi karena adanya suatu kegiatan yang menguntungkan atau bermanfaat bagi masing-masing masyarakat sehingga mereka tergerak untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut. Dalam hal ini upaya seorang tokoh misalnya ketua pelaksana kegiatan atau dalam lingkup kecil RT misalnya cukup penting untuk memancing kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar