Dualisme
Dualisme memberi penjelasan bahwa segala sesuatu yang ada di duna
ini termasuk alam semesta tidak hanya diasalkan pada satu esensi saja, namun
ada esensi lain yang terikat di dalam kehidupan di dunia ini. Kita melihat
kenyataan yang ada di dunia in hanya dari esensi materi saja, dimana kita
berpandangan bahwa apa yang nyata terlihat oleh indera kita itu hanya bersifat
materi, misalnya berupa benda. Namun kebenarannya ada hal lain yang menjadi
esensi dibalik kenyataan itu. Banyak fenomena yang ada di dunia ini yang nyata
namun tidak bisa dijelaskan oleh ilmu-ilmu yang empiris. Hal tersebutlah yang
menjadikan sebuah fenomena ataupun suatu kenyataan memiliki lain selain apa
yang dapaqt kita lihat ataupun dapat ditangkap oleh panca indera mansia. Hal
terbuit dinmakan ruh. Artinya bahwa kenyataan sejati merupakan perpaduan antara
materi dan ruh.
Begitupun manusia, dimana manusia memiliki dua substansi yaitu
materi dan ruh atau dapat dikatakan pula dengan tubuh dan jiwa. Menurut Descartes (1596-1650), tubuh adalah
substansi yang karakteristiknya berkeluasan (res extensa) yaitu siapapun bisa
mengamati, menyentuh, mengukur dan mengkualifikasikannya. Adapun keberadaan
jiwa, meskipun tdak dapat diamatai secara inderawi, namun dapat dibuktikan
melalui rasio (pikiran). Menurut
Decartes keberadaan jiwa yang karakteristiknya adalah res egoitas (pikiran)
justru lebih jelas dan tegas dibandingkan dengan keberadaan tubuh. Dengan
membuktikan pernyataannya Descartes memberi contoh yaitu apakah nyata ada di
depan kita misalnya computer, handphone yang berada di depan mata kita, atau
kejadian yang pernah kita alami, iotu ternyata bisa saja hanya halusinasi kita
ataupun hanya mimpi kita saja, bukan kenyataan yang sebenarnya. Namun, ada satu
hal yang tidak dapat diragukan kebenarannya yaitu “aku” yang sedang meragukan
atau yang sedang berpikir.
Daftar
Pustaka: Abidin, Zainal. 2009. Filsafat Manusia (bmemahami Manusia Melalui
filsafat). Bandung: Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar