Kamis, 06 Oktober 2016

Bee Movie dan Kaitannya dengan Teori Karl Marx



Di dalam Bee Movie ini menceritakakan tentang manusia yang mengeksploitasi madu-madu dari lebah, mereka menghambur-hamburkan madu padahal lebah sebagai penghasil dari madu tersebut hanya menggunakan sedikit saja dari madu tersebut. Dalam hal ini ada pihak yang dirugikan dan dieksploitasi sementara pihak lain mengambil hak mereka, kebebasan mereka dan tidak menghargai hasil kerja keras pihak yang membuat barang/hasil produksi tersebut.
Selain itu, dari proses pencarian bahan, pembuatan, proses mengolah, hingga menjadi madu yang dapat dikonsumsi oleh manusia dalam hal ini lebah sebagai peran utama pembuat madu tersebut. Dalam hal in pula manusia tidak merasakan bagaimana membuat madu dan bagaimana madu itu diproses hingga menjadi sesuatu yang layak dikonsumsi oleh masyarakat luas, bahkan mungkin memikirkanpun tidak. Manusia hanya menikmati dan menggunakan sesuka hati mereka, mereka tidak merrasakan susah senang dalam pemmbuatan madu tersebut. Manusia hanya menikmati hasilnya saja. Setidaknya manusia turut membudidayakan lebah atau melindunginya hingga mereka tetap dapat membuat madu dan manusiapun tetap bisa merasakan madu tersebut.
Namun dalam kenyataannya, manusia tidak memeperdulikan lebah yang dalam hal in sebagai penghasil dari madu tersebut, bahkan dalam film inipun mnusia menganggap lebah adalah hewan yang berbahaya bagi mereka sehingga mereka mengganggu lebah dan bahkan membunuhnya.dalam hal in manusia tidak menhyadari bahwa selama in mereka dapat menikmati madu itu karena jasa para lebah yang membuatnya dengan berbagai kekurangan yang mereka miliki. Jika kita hubungkan dengan teori Karl Marx, dalam hal in terjadi penindasan dari kaum yang memiliki kekuasaa, dalm hal in adalah manusia, terhadap kaum yang lemah yang dalam hal ini adalah lebah. Berarti, terdapat dua golongan manusia yaitu ploretariat dan borjuasi. Dimana kaum borjuasi melakukan eksploitasi dan penindasan terhadap kaum ploretariat.
Selain itu, para lebah juga menuntut hak mereka kepada manusia, dimana mereka menuntut kepada manusia agar mereka berhenti mengonsumsi madu yang telah diigunakan semena-mena oleh manusia, sedangkan si lebahnya sendiri tidak merasakan madu tersebut. Dan para lebah juga menuntut kebebasan perbudakan yang dilakukan manusia kepads kaum lebah sendiri. Jika dihubungkan dengan teori Marx, berarti dalam adanya keterasingan atau alianasi suatu pihak dikarenakan hasil penindasan oleh kelas-kelas sosial lainnya.Hal ini terjadi karena kaum borjuis (kaum pemilik modal) dan kaum ploretariat (kaum buruh) memiliki kepentingan yang objektif berlawanan satu sama lain, dan kepentingan mereka ditentukan oleh kedudukan mereka masing-masing. 
Dalam film tersebut juga terdapat cerita dimana para lebah ingin menarik dan mengambil kembalik madu-madu yang telah mereka hasilkan, mereka ingin manusia mengembalikannnya kepada kaum lebah. Jika dikaitkan dengan teori Marx, dalam hal ini terjadi perjuangan kelas yang dilakukan oleh kaum yang lemah kepada kaum yang kuat. Dimana mereka berusaha kembali mengambil hak mereka yang telah diambil oleh kaum borjuis.Selain itu para lebahpun menuntut revolusi yaitu menuntut perubahan sosial, dalam hal ini para lebah menuntut dan menggulingkan manusia yang dalam hal ini adalah  kaum borjuis agar mereka merubah sistem perekonomiannya sehingga perekonomiannya merata. Namun kaum borjuispun juga tetap berusaha kuat mempertahankan kekuasannya, oleh sebab itu perubahan sistem sosial hanya dapat dilakukan dengan jalan kekerasan atau revolusi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar