Di dalam Bee Movie ini menceritakakan tentang manusia yang mengeksploitasi
madu-madu dari lebah, mereka menghambur-hamburkan madu padahal lebah sebagai
penghasil dari madu tersebut hanya menggunakan sedikit saja dari madu tersebut.
Dalam hal ini ada pihak yang dirugikan dan dieksploitasi sementara pihak lain
mengambil hak mereka, kebebasan mereka dan tidak menghargai hasil kerja keras
pihak yang membuat barang/hasil produksi tersebut.
Selain itu, dari proses pencarian bahan, pembuatan, proses
mengolah, hingga menjadi madu yang dapat dikonsumsi oleh manusia dalam hal ini
lebah sebagai peran utama pembuat madu tersebut. Dalam hal in pula manusia
tidak merasakan bagaimana membuat madu dan bagaimana madu itu diproses hingga
menjadi sesuatu yang layak dikonsumsi oleh masyarakat luas, bahkan mungkin
memikirkanpun tidak. Manusia hanya menikmati dan menggunakan sesuka hati
mereka, mereka tidak merrasakan susah senang dalam pemmbuatan madu tersebut.
Manusia hanya menikmati hasilnya saja. Setidaknya manusia turut membudidayakan
lebah atau melindunginya hingga mereka tetap dapat membuat madu dan manusiapun
tetap bisa merasakan madu tersebut.
Namun dalam kenyataannya, manusia tidak memeperdulikan lebah yang
dalam hal in sebagai penghasil dari madu tersebut, bahkan dalam film inipun
mnusia menganggap lebah adalah hewan yang berbahaya bagi mereka sehingga mereka
mengganggu lebah dan bahkan membunuhnya.dalam hal in manusia tidak menhyadari
bahwa selama in mereka dapat menikmati madu itu karena jasa para lebah yang
membuatnya dengan berbagai kekurangan yang mereka miliki. Jika kita hubungkan
dengan teori Karl Marx, dalam hal in terjadi penindasan dari kaum yang memiliki
kekuasaa, dalm hal in adalah manusia, terhadap kaum yang lemah yang dalam hal
ini adalah lebah. Berarti, terdapat dua golongan manusia yaitu ploretariat dan
borjuasi. Dimana kaum borjuasi melakukan eksploitasi dan penindasan terhadap
kaum ploretariat.
Selain itu, para lebah juga menuntut hak mereka kepada manusia,
dimana mereka menuntut kepada manusia agar mereka berhenti mengonsumsi madu yang
telah diigunakan semena-mena oleh manusia, sedangkan si lebahnya sendiri tidak
merasakan madu tersebut. Dan para lebah juga menuntut kebebasan perbudakan yang
dilakukan manusia kepads kaum lebah sendiri. Jika dihubungkan dengan teori
Marx, berarti dalam adanya keterasingan atau alianasi suatu pihak dikarenakan
hasil penindasan oleh kelas-kelas sosial lainnya.Hal ini terjadi karena kaum
borjuis (kaum pemilik modal) dan kaum ploretariat (kaum buruh) memiliki
kepentingan yang objektif berlawanan satu sama lain, dan kepentingan mereka
ditentukan oleh kedudukan mereka masing-masing.
Dalam film tersebut juga terdapat cerita dimana para lebah ingin
menarik dan mengambil kembalik madu-madu yang telah mereka hasilkan, mereka
ingin manusia mengembalikannnya kepada kaum lebah. Jika dikaitkan dengan teori
Marx, dalam hal ini terjadi perjuangan kelas yang dilakukan oleh kaum yang
lemah kepada kaum yang kuat. Dimana mereka berusaha kembali mengambil hak
mereka yang telah diambil oleh kaum borjuis.Selain itu para lebahpun menuntut
revolusi yaitu menuntut perubahan sosial, dalam hal ini para lebah menuntut dan
menggulingkan manusia yang dalam hal ini adalah
kaum borjuis agar mereka merubah sistem perekonomiannya sehingga
perekonomiannya merata. Namun kaum borjuispun juga tetap berusaha kuat
mempertahankan kekuasannya, oleh sebab itu perubahan sistem sosial hanya dapat
dilakukan dengan jalan kekerasan atau revolusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar